About my Blog

i'm nothing more than you actually see,but i'm also the complete opposite

Jumat, 15 Januari 2010

wawancara sama pelukis jalanan

ini nich pak wijan,seorang pelukis jalanan yang ada di kawasan glodok.

Kamis, 14 Januari 2010

kusir delman part 2

ini dia nich yang namanya bang hajar.Siapa sangka kalau selain jadi kusir delman dia juga bekerja di Hardrock cafe.

ojek sepeda part 2

ini cuplikan wawancara sama pak sujono.Salah satu tukang ojek sepeda di kawasan kota tua.

kusir delman...

ini dia salah satu objek wisata yang cukup jadi icon kalau kita berkunjung ke monas.Delman.Tapi sayangnya sekarang delman sudah tidak diperbolehkan masuk ke dalam kawasan monas.Aturan ini berlaku mulai tanggal 29 oktober 2009.
Salah satu kusir delman yang bisa ditemui di kawasan sekitar monas adalah bang hajar.Dia memilih profesi sebagai kusir delman karena ingin meneruskan profesi orang tuanya yang juga bekerja sebagai kusir delman.Bang hajar hanya bekerja sebagai kusir delman jika sedang musim liburan saja.Selebihnya dia bekerja di hardrock cafe.Selain dia anggota keluarganya yang lain juga ada yang berprofesi sebagai kusir delman.
Sebenarnya para kusir delman ini keberatan dengan kebijakan pemerintah DKI Jakarta yang melarang delman untuk beroperasi di monas.Karena dengan adanya kebijakan ini pendapatan mereka sehari-hari.Jadi sekarang jika kita ke kawasan monas dan ingin menikmati naik delman kita hanya bisa menikmatinya di luar monas.Tarif untuk naik delman adalah Rp25.000 untuk sekali putaran di sekitar monas.

penyapu di monas..


sebut saja emak,dia adalah seorang penyapu di kawasan monas.Dia sudah mengabdikan dirinya selama 10 tahun bekerja sebagai tukang sapu di monas.Meskipun hasil yang diperolehnya tidak sepadan dengan apa yang dia kerjakan,tetapi dia tetap menikmati profesinya sebagai tukang sapu di monas.Pekerjaan yang dilakukannya dimulai dari pukul 5 pagi sampai jam 11 siang untuk shift pertama.Selanjutnya jika ia ingin mengambil shift kedua maka dia akan melanjutkan kembali mulai dari jam 12 siang sampai jam 5 sore.
Dengan jam kerja yang cukup panjang,sayangnya upah yang diperolehnya perhari tidak sebanding dengan apa yang dikerjakan.Dia hanya mendapatkan upah sebesar Rp16.000 perhari dan tanpa uang makan.Sedangkan ongkos yang ia butuhkan untuk berangkat dari rumahnya di cimone untuk sampai di monas adalah sekitar Rp12.000.
Meskipun anak-anaknya sudah melarang emak untuk tidak bekerja sebagai tukang sapu di monas karena usianya yang sudah masuk usia senja.tetapi,emak berdalih daripada dia menganggur dirumah maka ia lebih memilih untuk tetap bekerja sebagai tukang sapu di monas.
Orang-orang seperti emak inilah yang menjaga kebersihan di kawasan monas.Meskipun hal ini tidak mudah untuk dilakukan.Karena masih banyak pengunjung monas yang masih membuang sampah sembarangan padahal sudah ada tempat sampah yang disediakan untuk membuang sampah.

hargai juga hasil jerih payah orang-orang yang membersihkan kawasan monas ini.Dengan tidak membuang sampah sembarangan.

ojek sepeda kota tua


ojek sepeda..
salah satu profesi yang ada di sudut kota jakarta.Tepatnya di kawasan kota tua jakarta.Mungkin terkadang orang berpikir ini profesi yang sepele.Tapi,siapa sangka kalau profesi ini ternyata menuntut pengetahuan tentang sejarah juga.
Seorang tukang ojek sepeda harus bisa menjelaskan tentang tempat-tempat wisata yang menjadi objek dari kunjungan wisata ojek sepeda.Karena tukang ojek sepeda bukan hanya sekedar membonceng kita untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah di kawasan tersebut tetapi dia juga bertindak sebagai guide selama dalam perjalanan.Dan tanpa kita minta pun tukang ojek sepeda ini akan bercerita tentang tempat kunjungan tersebut.Tempat-tempat yang menjadi objek kunjungan dengan ojek sepeda antara lain pelabuhan sunda kelapa,menara syahbandar,museum bahari,jembatan kota intan dan yang terakhir adalah toko merah.Setiap kali berhenti di objek wisata ini maka tukang ojek sepeda ini akan bercerita tentang peristiwa yang berkaitan dengan tempat tersebut.

Untuk dapat menikmati perjalan dengan ojek sepeda kita cukup mengeluarkan uang sebesar Rp20.000 untuk berkeliling di sekitar museum fatahillah selama 1 jam.Sedangkan untuk menikmati berkeliling ke 5 tempat objek wisata yang tadi disebut kita harus membayar sebesar Rp30.000.Harga yang ditawarkan untuk menyewa sepeda sama dengan harga yang ditawarkan jika kita membonceng ojek sepeda.

Salah satu tukang ojek sepeda yang bisa ditemui adalah pak sujono seorang pria paruh baya asal semarang yang sudah cukup lama mencari peruntungan di ibukota sebagai tukang ojek sepeda.

pelukis jalanan

Pelukis jalanan

Jika kita jalan-jalan ke kawasan glodok kita dapat menemukan salah profesi unik yang ada di ibukota jakarta.Profesi itu adalah menjadi seorang pelukis jalanan. Salah satu pelukis jalanan yang dapat kita temui di kawasan glodok adalah pak wijan.Seorang pria paruh baya asal yogyakarta yang sudah 10 tahun berprofesi sebagai pelukis jalanan di kawasan tersebut.Walaupun seorang pelukis jalanan,tak jarang pak wijan juga mengikuti festival-festival seni.Orang-orang yang memesan lukisan hasil karya pak wijan ini mulai dari kalangan biasa dan tak jarang ada juga kalangan pejabat yang memesan lukisan hasil karyanya.

Harga lukisan karyanya juga bervariasi mulai dari Rp100.000 untuk lukisan dengan menggunakan kertas biasa sampai sekitar Rp350.000 untuk lukisan dengan menggunakan kanvas.Lukisan yang dibuatnya pun beragam sesuai dengan pesanan dari pelanggannya.Tak jarang pelanggan pak wijan memesan lukisan mimpi.Yaitu lukisan yang dibuat berdasarkan mimpi pelanggannya dan pak wijan akan memvisualisasikan mimpi tersebut menjadi sebuah lukisan.Waktu yang dibutuhkan oleh pak wijan untuk menyelesaikan sebuah lukisan sekitar 3-5 hari tergantung pesanan lukisan dari pelanggannya.

Bukan hanya pak wijan yang pelukis jalanan di kawasan ini.Masih banyak para pelukis jalanan lainnya di kawasan ini.